Kamis, 24 Januari 2013

KOMPAS dan ORIENTASI



KOMPAS
Ada banyak macam kompas yang dapat dipakai dalam kegiatan di alam, tentunya masing‑masing memiliki kelebihan dan kekurangannya. Macam kompas yang digunakan antara lain : Kompas Prisma, Kompas Lensa dan Kompas Silva (Kompas Orientasi). Namun pada dasarnya fungsi kompas adalah sama, yaitu
1. Mengetahui arah
2. Membidik sasaran
 
Macam-macam kompas yang digunakan untuk navigasi adalah

1. Kompas Lensa

Kompas Lensa merupakan kompas yang dilengkapi dengan lensa biconcav untuk mempermudah dalam pembacaannya. Bahan lensa ini dapat dari logam maupun dari fiber.
Kelebihan dari lensa ini adalah:
+ Keringanannya sehingga mudah untuk dibawa dan digunakan, selain harganya yang cukup murah.
+ Memiliki pengait untuk memudahkan dalam mendatarkan kompas.
Kekurangannya adalah
+ Piringan kompas mudah sekali bergerak sehingga mempersulit kita dalam penghitungan besar sudut kompas.
+ Skala pada kompas tiap strip rnewakili dua skala, validitas pengukuran besarnya sudut kompas kurang, terutama untuk pengukuran sudut kompas dengan angka ganjil, pengukurannya berdasarkan perkiraan saja.

2. Kompas Silva

Kompas ini sering disebut juga Kompas Orientasi, ini disebabkan oleh kemudahan penggunaan kompas ini untuk orientasi medan. Kompas ini memiliki tanda panah penyesuai yang terdapat di dasar piringan kompas, dilengkapi pula dengan cermin. Selain itu disekitar piringan kompas terdapat konektor dan penggaris.
Kelebihannya adalah :
+ Memiliki cermin untuk memudahkan dalam pembacaan dan pembidikan
+ Dilengkapi dengan penggaris (dalam cm dan inchi).
+ Untuk jenis tertentu memiliki kaca pembesar dan konektor untuk peta berskala I : 50.000 dan I : 25.000.
+ Untuk jenis tertentu dilengkapi dengan lensa pembidik.
+ Dapat digunakan untuk mengukur besar sudut peta (pengganti busur derajat).
Kekurangannya adalah
+ Untuk membuat kompas terdebut datar kita harus menggunakan alat bantu yang datar.
+ Bila membidik besar sudut kornpas tidak dapat langsung diketahui.
3. Kompas Prisma
Kompas ini memiliki prisma pada bagian dekat pengait. Kompas ini terbuat dari bahan logam, dengan jarum kompas mengandung zat phosphoric yang akan memudahkan pembacaan sudut bila pada atempat gelap.
Kelebihannya adalah
+ Besar sudut bidikan bisa langsung di baca melalui prisma.
+ Dapat langsung diketahui azimuth dan back azimuthnya.
+ Mudah digunakan, mudah didatarkan.
Kekurangannya adalah
+ Terbuat dari logam sehingga berat.
 
Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Sebelum Menggunakan KOMPAS
1. Set semua kompas yang akan dipakai (seragamkan dengan kompas yang standar). Untuk checking yang paling mudah yaitu kita pergi ke titik Triangulasi, dengan catatan daerah tersebut telah kita ketahui SPM‑nya (misal 0° 00' 00").
Plot salah satu tanda medan yang terlihat jelas dari Triangulasi dan juga terdapat di peta, catat besar sudut petanya, misal 50'.
+ Untuk kompas standar, besar sudut kompas bila kita membidik tanda medan tersebut dan' titik Tnangulasi juga harus sebesar 50'. (Catatan : Cara kita membidik dan plotting sudah benar).
2. Perhatikan angka-angka pembagian derajat yang terdapat pada piringan kompas (untuk keseragaman sebaiknya menggunakan kompas dengan pembagian derajat sampai 360°). Bila kita menggunakan kompas dengan pembagian derajat 6400, maka di lapangan kita harus menghitung lagi.
 
 

ORIENTASI 

A. Orientasi Peta

Sebelum masuk daerah operasi, terlebih dahulu anda harus mengenal tanda medan yang nantinya akan anda jumpai di lapangan. Tanda medan itu dapat di interpretasikan di peta yang nantinya akan dipergunakan, misal : titik ketinggian dan nama punggunungan, sungai, jurang dan lain‑lain (dapat tanya penduduk).
Perlu diperhatikan dan diingat, bahwa tanda medan akan berubah bentuknya bila dilihat dari titik kedudukan yang berlainan, maka dalam hal orientasi perlu hati‑hati.
Orientasi Peta adalah meng‑Utara‑kan peta atau dengan kata lain menyesuaikan letak peta dengan bentang alam yang kita hadapi. Hal ini merupakan cara/prosedur yang pertama kali harus dilakukan bila kita akan melakukan orientasi peta dan medan, langkahnya adalah
a. Carilah tempat terbuka, sehingga tanda‑tanda medan terlihat dengan jelas.
b. Buka dan letakkan peta pada bidang datar.
c. Setelah kompas 0" atau 360" , dan diatas peta yang posisi sejajar dengan garisgaris bantu orientasi pada kompas dengan sumbu Y peta,
d. Putar peta (jangan merubah posisi kompas) dan hentikan bila grid/sumbu ‑r peta sudah segans dengan jarurn kompas. Dengan demikian letak peta telah sesuai dengan arah utara (mengutarakan peta).
e. Cari tanda moment yang paling menonjol, kemudian cocokkan dengan peta dan beri tanda.
. Cari tanda medan sebanyak mungkin sehingga anda sudah mulai paham dengan daerah tersebut dan sudah dapat memperkirakan posisi anda di peta.
 

B. Orientasi Medan

Merupakan cara untuk membaca kenampakan medan dan disesuaikan dengan peta, juga untuk mengetahui arah dan posisi kita di lapangan. Ada dua cara orientasi medan, yaitu:

1. Orientasi medan dengan kompas

Untuk mengetahui posisi kita saat berada di alam bebas, yang penting
untuk dilakukan adalah menentukan arah mata angin (U,S,B dan T), lalu menentukan arah utara peta. Setalah itu menentukan posisi kita dengan pasti. Ada 2 cara yang dapat digunakan untuk menentukan posisi kita, yaitu

a. Resection

Adalah menentukan posisi kita pada peta, langkahnya adalah
+ Lihat dan perhatikan tanda medan yang mudah dikenal di lapangan, seperti puncak bukit, pegunungan, tikungan potong, sungai ataupun tebing.
+ Lakukan orientasi (sesuai dengan bentang alam), kemudian cocokkan dengan peta. Bidikkan kompas dari posisi anda berdin ke salah satu tanda medan yang terlihat dan dikenal, baik di peta maupun di medan. Misalkan tanda medan adalah puncak bukit X, dengan sudut kompas sebesar 130°, maka sudut peta adalah 130° + 180° = 310° (Back A.: imuth)
+ Dengan menggunakan busur derajat dan penggaris, polakanibuatlah garis dari titik sasaran dengan acuan besar sudut peta.
+ Lakukan hal yang sama dengan titik kedua, misal Y. Bila kita melakukannya benar maka akan didapalkan tititk perpotongan antara kedua garis tersebut.
+ Titik perpolongan itulah posisi kita di peta.
Resection dapat pula dilakukan hanya dengan satu tanda medan atau titik ketinggian, bilamana kita berada pada tepi jurang, tepi sungai, jalan setapak yang ada di peta atau di garis pantai, dan sebagainya.

b. Intersection

Adalah menetukan posisi orang lain/tempat lain, langkahnya adalah: Lihat dan perhatikan tanda medan yang mudah dikenal di lapangan, seperti puncak bukit, pegunungan, tikungan potong, sungai ataupun tebing.
Lakukan orientasi (sesuai dengan bentang alarn), kemudian cocokkan dengan peta. Bidikkan kompas dari posisi anda berdin(letaknya sudah pasti diketahui di medan dan di peta) ke saran bidik. Misal tempat anda berdiri adalah X, dengan hasil bidikan sebesar 130' terhadap sasaran. Maka sudut peta adalah 130° (Azimuth).
Dengan menggunakan busur derajat dan penggaris, polakan/buatlah garis dari titik sasaran dengan acuan besar sudut peta.
Lakukan hal yang sama dengan tempat yang kedua, misal Y. Bila kita melakukannya benar maka akan didapatkan tititk perpotongan antara kedua garis tersebut (Usahakan selisih sudut antara X dan Y antara 30° ‑ 150°).
Titik perpotongan itulah posisi kita di peta.
Intersection bisa dilakukan bila sasaran bidik dapat kita melihat dari dua tempat yang berbeda, dengan jelas. Intersection dapat pula dilakukan hanya dengan satu tanda medan atau ttitik ketinggian, bilamana orang yang kita bidik berada pada tepi Jurang, tepi sungai, Jalan setapak yang ada di peta atau di garis pantai, dan sebagainya.

2. Orientasi medan tanpa peta dan kompas 

Bila kita berada di alam bebas tanpa membawa peta dan kompas, kita dapat menggunakan tanda‑tanda alam untuk menunjukkan arah perjalanan kita, diantaranya adalah  a. Matahari  Hanya dapat digunakan pada slang hari, yaitu mengetahui arah barat dan  timur,  b. Bintang
Pada malam hari dapat menggunakan bintang untuk mengetahui arah perjalanan kita, antara lain
Bintang Pari menunjukkan arah selatan  Bintang Orion menunjukkan arah timur dan barat c. Tanda‑tanda lain  Tanda‑tanda lain yang dapat digunakan antara lain  Kuburan orang Islam membujur kearah utara ‑ selatan  Masjid menghadap kearah barat – timur
 

TEKNIK CONTOURING

Contouring dapat diartikan dengan salah satu penerapan ilmu medan peta yaitu menempuh perjalanan tanpa menggunakan kompas. Dalam melakukan teknik contouring dituntut untuk lebih teliti dalam pengamatan medan. Karena jika kita sudah salah menentukan posisi dengan contouring maka akan mempersuli perjalanan kita dan mungkin akan tersesat.
Jika kita di lapangan dengan membawa peta maka teknik contouring dapat dilakukan, dengan mengamati bentukan dengan acuan arah KAKIBATAS (Kanan, Kiri, Bawah, Atas). Tanda‑tanda medan yang dapat digunakan adalah
+ Puncak-puncak bukit
+ Bentukan sungai
+ Punggungan bukit dan terjal/landainya bukit
+ Percabangan sungai
+ Patahan tebing
+ Waterfall (air terjun)
Untuk selalu dapat berhasil melakukan teknik ini adalah dengan selalu berlatih di lapangan yang sebenarnya. Yang perlu dicamkan adalah :"Tentukan secara pasti titik awal keberangkatan, menghitung jarak tempuh dan selalu menghitung ,sudah berapa kali kita menyeberangi sungai atau lembah atau berpindah punggungan bukit".
 

TEKNIK PASSING KOMPAS

Teknik ini sering digunakan dalam rnelakukan sebuah operasi SAR. Teknik ini lebih mudah dilakukan pada medan yang landai dan luas, digunakan pula untuk mengatasi rintangan yang menghalangi perjalanan kita, misal sungai atau jurang.
Cara melakukan passing kompas adalah
+ Tentukan titik (lokasi) yang menjdi tujuan kita, pada peta.
+ Ilitung sudut peta dengan kompas dari titik awal kita menuju titik tujuan dan tentukan pula back azimuthnya.
+ Perintahkan satu atau dua orang rekan kita untuk menuju arah bidikan kompas sebatas pandangan mata.
+ Kemudian anda bergerak ke depan rekan anda dan melakukan hal yang sama dengan point ketiga.
+ Postsi jarum kompas harus selalu berimpit dengan N dan S (Utara dan Selatan).
Teknik ini sering digunakan untuk mengatasi rintangan yang menghalangi perjalanan kita, misal jurang, sungai, dil. Yang utama adalah menentukan arah bidikan dan mengirimkan rekan sebagai pionir pencari jalan, dengan catatan tidak terlepas dari jangkauan rnata dan segera menempati arah bidikan kompas.
 

KALIBRASI KOMPAS

Kahbrasi kompas merupakan standarisasi antara satu kompas dengan kompas lain yang sudah dikalibrasi atau lebih akurat. Contoh, kita akan mengkalibrasi dua buah kompas, yaitu A dan B, kemudian kita akan menggunakan kompas C sebagai kompas standar. Untuk sasaran bidikan kita gunakan Bukit X.
I angkah I : bidikkan kompas C ke arah Bukit X, dan catat sudut kompasnya (misal 45°)
I angkah ll : Bidikkan kompas A dan B ke arah Bukit X, dan catat sudut kompasnya, misal A = 47° dan B = 42°
Maka kalibrasi kompas A adalah : 47° ‑ 45° = 20 (selisih), jadi untuk hash bidikan kompas A di medan harus dikurangi 2°, karena hasil bidikannya kelebihan 2° dari kompas standar (kompas C). Sedangkan kalibrasi kompas B adalah : 45° ‑ 42° _ 30 (selisih), jadi untuk hasil bidikan kompas B di medan harus dikurangi 3°, karena hasil bidikannya kelebihan 3~' dari kompas standar (kompas C).
Catatan
Untuk menghidari terjadinya penyimpangan sudut kompas pada ikhtilafnya maka harus dihindarkan dari
1. Senjata berat, sejauh 60 meter
2. Senjata nngan, sejauh 40 meter
3. Pagar kawat, sejauh 10 meter
4. Parang, pisau dan logam kecil lainya, sejauh 3 meter atau lebih
setstats1

Survival 2


Membuat Bivak (Shelter)
Tujuan : untuk melindungi dari angin, panas, hujan, dingin
Macam :
a.       Shelter asli alam
Gua : Bukan tempat persembunyian binatang
         Tidak ada gas beracun
         Tidak mudah longsor
  1. Shelter buatan dari alam
c.       Shelter buatan
Syarat bivak :    
Hindari daerah aliran air
Di atas shelter tidak ada dahan pohon mati/rapuh
Bukan sarang nyamuk/serangga
Bahan kuat
Jangan terlalu merusak alam sekitar
Terlindung langsung dari angin

Mengatasi Gangguan Binatang
    a.  Nyamuk
·         Obat nyamuk, autan, dll
·         Bunga kluwih dibakar
·         Gombal dan minyak tanah dibakar kemudian dimatikan sehingga asapnya bisa mengusir nyamuk
·         Gosokkan sedikit garam pada bekas gigitan nyamuk
    b.  Laron
·         Mengusir laron yang terlalu banyak dengan cabe yang digantungkan
    c.  Lebah
           Apabila disengat lebah :
·         Oleskan air bawang merah pada luka berkali-kali
·         Tempelkan tanah basah/liat di atas luka
·         Jangan dipijit-pijit
·         Tempelkan pecahan genting panas di atas luka
    d.  Lintah
           Apabila digigit lintah :
  • Teteskan air tembakau pada lintahnya
  • Taburkan garam di atas lintahnya
  • Teteskan sari jeruk mentah pada lintahnya
·         Taburkan abu rokok di atas lintahnya
    e.  Semut
·         Gosokkan obat gosok pada luka gigitan
·         Letakkan cabe merah pada jalan semut
·         Letakkan sobekan daun sirih pada jalan semut
    f.  Kalajengking dan lipan
·         Pijatlah daerah sekitar luka sampai racun keluar
·         Ikatlah tubuh di sebelah pangkal yang digigit
·         Tempelkan asam yang dilumatkan di atas luka
·         Bobokkan serbuk lada dan minyak goreng pada luka
·         Taburkan garam di sekeliling bivak untuk pencegahan
    g.  Ular
Pembahasan lebih lanjut dalam materi EMC
Membuat Perangkap (Trap)
Macam-macam trap :
·         Perangkap model menggantung
·         Perangkap tali sederhana
·         Perangkap lubang jerat
·         Perangkap menimpa
·         Apace foot share
Bahan :
·         tali/kawat
·         Umpan
·         Batang kayu
·         Cabang pohon
Membaca Jejak
Jenis :
·         Jejak buatan : dibuat oleh manusia
·         Jejak alami : tanda jejak sebagai tanda keadaan lingkungan
Jejak alami biasanya menyatakan tentang :
·         Jenis binatang yang lewat
·         Arah gerak binatang
·         Besar kecilnya binatang
·         Cepat lambatnya gerak binatang
Membaca jejak alami dapat diketahui dari :
·         Kotoran yang tersisa
·         Pohon atau ranting yang patah
·         Lumpur atau tanah yang tercecer di atas rumput
Air
Seseorang dalam keadaan normal dan sehat dapat bertahan sekitar 20 – 30 hari tanpa makan, tapi orang tsb hanya dapat bertahan hidup 3 - 5 hari saja tanpa air.
Air yang tidak perlu dimurnikan :
1.      Hujan
Tampung dengan ponco atau-daun yang lebar dan alirkan ke tempat penampungan
2.      Dari tanaman rambat/rotan
Potong setinggi mungkin lalu potong pada bagian dekat tanah, air yang menetes dapat langsung ditampung atau diteteskan ke dalam mulut
3.      Dari tanaman
Air yang terdapat pada bunga (kantung semar) dan lumut
Air yang harus dimurnikan terlebih dahulu :
  1. Air sungai besar
  2. Air sungai tergenang
  3. Air yang didapatkan dengan menggali pasir di pantai (+ 5 meter dari batas pasang surut)
  4. Air di daerah sungai yang kering, caranya dengan menggali lubang di bawah batuan
  5. Air dari batang pisang, caranya tebang batang pohon pisang, sehingga yang tersisa tinggal bawahnya lalu buat lubang maka air akan keluar, biasanya dapat keluar sampai 3 kali pengambilan
Makanan
Patokan memilih makanan :
·         Makanan yang di makan kera juga bisa di makan manusia
·         Hati-hatilah pada tanaman dan buah yang berwarna mencolok
·         Hindari makanan yang mengeluarakan getah putih, seperti sabun kecuali sawo
·         Tanaman yang akan dimakan di coba dulu dioleskan pada tangan-lengan-bibir-lidah, tunggu sesaat. Apabila aman bisa dimakan
·         Hindari makanan yang terlalu pahit atau asam
Hubungan air dan makanan
·         Untuk air yang mengandung karbohidrat memerlukan air yang sedikit
·         Makanan ringan yang dikemas akan mempercepat kehausan
·         Makanan yang mengandung protein butuh air yang banyak
Tumbuhan yang dapat dimakan
Dari batangnya :
·         Batang pohon pisang (putihnya)
·         Bambu yang masih muda (rebung)
·         Pakis dalamnya berwarna putih
·         Sagu dalamnya berwarna putih
·         Tebu
Dari daunnya :
·         Selada air
·         Rasamala (yang masih muda)
·         Daun mlinjo
·         Singkong
Akar dan umbinya :
·         Ubi jalar, talas, singkong
Buahnya :
·         Arbei, asam jawa, juwet
Tumbuhan yang dapat dimakan seluruhnya :
·         Jamur merang, jamur kayu
Ciri-ciri jamur beracun :
·         Mempunyai warna mencolok
·         Baunya tidak sedap
·         Bila dimasukkan ke dalam nasi, nasinya menjadi kuning
·         Sendok menjadi hitam bila dimasukkan ke dalam masakan
·         Bila diraba mudah hancur
·         Punya cawan/bentuk mangkok pada bagian pokok batangnya
·         Tumbuh dari kotoran hewan
·         Mengeluarkan getah putih
Binatang yang bisa dimakan
·         Belalang
·         Jangkrik
·         Tempayak putih (gendon)
·         Cacing
·         Jenis burung
·         Laron
·         Lebah , larva, madu
·         Siput
·         Kadal : bagia belakang dan ekor
·         Katak hijau
·         Ular : 1/3 bagian tubuh tengahnya
·         Binatang besar lainnya
Binatang yang tidak bisa dimakan
·         Mengandung bisa : lipan dan kalajengking
·         Mengandung racun : penyu laut
·         Mengandung bau yang khas : sigung
Api
Bila mempunyai bahan untuk membuat api, yang perlu diperhatikan adalah jangan membuat api terlalu besar tetapi buatlah api yang kecil beberapa buah, hal ini lebih baik dan panas yang dihasilkan merata.
1.      Dengan lensa / Kaca pembesar
Fokuskan sinar pada satu titik dimana diletakkan bahan yang mudah terbakar.
2.      Gesekan kayu dengan kayu. 
Cara ini adalah cara yang paling susah, caranya dengan menggesek-gesekkan dua buah batang kayu sehingga panas dan kemudian dekatkan bahan penyala, sehingga terbakar
3.      Busur dan gurdi
Buatlah busur yang kuat dengan mempergunakan tali sepatu atau parasut, gurdikan kayu keras pada kayu lain sehingga terlihat asap dan sediakan bahan penyala agar mudah tebakar.
Bahan penyala yang baik adalah kawul terdapat pada dasar kelapa, atau daun aren
Survival kit
Ialah perlengkapan untuk survival yang harus dibawa dalam perjalanan :
·         Perlengkapan memancing
·         Pisau
·         Tali kecil
·         Senter
·         Cermin suryakanta, cermin kecil
·         Peluit
·         Korek api yang disimpan dalam tempat kedap air
·         Tablet garam, norit
·         Obat-obatan pribadi
·         Jarum + benang + peniti
·         dll

Survival 1



Mengapa Ada Survival
Timbulnya kebutuhan survival karena adanya usaha manusia untuk keluar dari kesulitan yang dihadapi. Kesulitan-kesulitan tsb antara lain :
  • Keadaan alam (cuaca dan medan)
  • Keadaan mahluk hidup disekitar kita (binatang dan tumbuhan)
·         Keadaan diri sendiri (mental, fisik, dan kesehatan)
Banyaknya kesulitan-kesulitan tsb biasanya timbul akibat kesalahan-kesalahan kita sendiri.
Definisi Survival
Arti survival sendiri terdapat berbagai macam versi, yang akan kita bahas di sini hanyalah menurut versi pencinta alam
      S : Sadar dalam keadaan gawat darurat
      U : Usahakan untuk tetap tenang dan tabah
      R : Rasa takut dan putus asa hilangkan
      V : Vitalitas tingkatkan
      I : Ingin tetap hidup dan selamat itu tujuannya
      V : Variasi alam bisa dimanfaatkan
      A : Asal mengerti, berlatih dan tahu caranya
      L : Lancar, slaman, slumun, slamet
Jika anda tersesat atau mengalami musibah, ingat-ingatlah arti survival tsb, agar dapat membantu anda keluar dari kesulitan. Dan yang perlu ditekankan jika anda tersesat yaitu istilah "STOP" yang artinya :
      S : Stop & seating / berhenti dan duduklah
      T : Thingking / berpikirlah
      O : Observe / amati keadaan sekitar
      P : Planning / buat rencana mengenai tindakan yang harus dilakukan
Kebutuhan survival
Yang harus dipunyai oleh seorang survivor
   1. Sikap mental
          -  Semangat untuk tetap hidup
          -  Kepercayaan diri
          -  Akal sehat
           - Disiplin dan rencana matang
           - Kemampuan belajar dari pengalaman
   2. Pengetahuan
           - Cara membuat bivak
           - Cara memperoleh air
           - Cara mendapatkan makanan
           - Cara membuat api
           - Pengetahuan orientasi medan
           - Cara mengatasi gangguan binatang
           - Cara mencari pertolongan
   3. Pengalaman dan latihan
           - Latihan mengidentifikasikan tanaman
           - Latihan membuat trap, dll
   4. Peralatan
           - Kotak survival
           - Pisau jungle , dll
   5. Kemauan belajar
Langkah yang harus ditempuh bila anda/kelompok anda tersesat :
·         Mengkoordinasi anggota
  • Melakukan pertolongan pertama
  • Melihat kemampuan anggota
  • Mengadakan orientasi medan
  • Mengadakan penjatahan makanan
  • Membuat rencana dan pembagian tugas
  • Berusaha menyambung komunikasi dengan dunia kuar
  • Membuat jejak dan perhatian
  • Mendapatkan pertolongan
Bahaya-bahaya dalam survival
Banyak sekali bahaya dalam survival yang akan kita hadapi, antara lain :
     1.  Ketegangan dan panik
                  Pencegahan :
                                  - Sering berlatih
                                  - Berpikir positif dan optimis
                                  - Persiapan fisik dan mental
      2.  Matahari / panas
              - Kelelahan panas
              - Kejang panas
              - Sengatan panas
            Keadaan yang menambah parahnya keadaan panas :
               - Penyakit akut/kronis
               - Baru sembuh dari penyakit
               - Demam
               - Baru memperoleh vaksinasi
               - Kurang tidur
               - Kelelahan
               - Terlalu gemuk
               - Penyakit kulit yang merata
               - Pernah mengalami sengatan udara panas
               - Minum alkohol
               - Dehidrasi
                   Pencegahan keadaan panas :
                        - Aklimitasi
                        - Persedian air
                        - Mengurangi aktivitas
                        - Garam dapur
                        - Pakaian :
                                    -  Longgar
                                    -  Lengan panjang
                                    -  Celana pendek
                                    -  Kaos oblong
     3. Serangan penyakit
              - Demam
              - Disentri
              - Typus
              - Malaria
     4. Kemerosotan mental
                  Gejala         : Lemah, lesu, kurang dapat berpikir dengan baik, histeris
                  Penyebab    : Kejiwaan dan fisik lemah
                                      Keadaan lingkungan mencekam
                  Pencegahan : Usahakan tenang
                                      Banyak berlatih

     5. Bahaya binatang beracun dan berbisa
               Keracunan
                      Gejala          : Pusing dan muntah, nyeri dan kejang perut, kadang-kadang
                                           mencret, kejang-kejang seluruh badan, bisa pingsan.
                      Penyebab     : Makanan dan minuman beracun
                      Pencegahan  : Air garam di minum
                                           Minum air sabun mandi panas
                                           Minum teh pekat
                                           Di tohok anak tekaknya

     6. Keletihan amat sangat
                     Pencegahan : Makan makanan berkalori
                                         Membatasi kegiatan
      7. Kelaparan
      8. Lecet
      9. Kedinginan
                   Untuk penurunan suhu tubuh < 30° C bisa menyebabkan kematian